Senin, 11 April 2016

Teori Kepribadian Sehat

Kepribadian adalah kata yang begitu umum dipakai di dunia Psikologi, kepribadian seseorang bisa dinilai dari kemampuannya memperoleh reaksi-reaksi dari berbagai orang dalam berbagai keadaan. Untuk definisi kepribadian hampir bisa dikatakan tidak ada suatu kesepakatan definisi dari keseluruhan pandangan yang pernah dilontarkan.
Sehat merupakan bagian dari harta manusia yang tak ternilai harganya. Sehat merupakan anugerah dari Sang Maha Pencipta untuk makhluk hidup melakukan perbuatan mulia sehingga sehat dapat di pandang indah untuk selalu disandang oleh individu yang sadar akan hal tersebut.

1. MenurutAliran Humanistik

    Abraham Maslow (1908-1970) dapat dipandang sebagai Bapak dari psikologi humanistik. Gerakan ini merasa tidak puas terhadap psikologi behavioristik dan psikoanalisis, dan memfokuskan penelitiannya pada manusia dengan ciri-ciri eksistensinya.
Psikologi humanistik mulai di Amerika Serikat pada tahun 1950 dan terus berkembang. Tokoh-tokoh Psikologi Humanistik memandang behavorisme mendehumanisasi manusia. Psikologi Humanistik mengarahkan perhatiannya pada humanisasi psikologi yang menekankan keunikan manusia. Menurut Psikologi Humanistik manusia adalah makhluk kreatif, yang dikendalikan oleh nilai-nilai dan pilihan-pilihannya sendiri bukan oleh kekuatan-kekuatan ketidaksadaran.

2. Menurut Pendapat Allport

    “Kepribadian manusia menurut Allport adalah organisasi yang dinamis dari sistem psikofisik dalam individu yang turut menentukan cara-caranya yang unik atau khas dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya”

Ciri-Ciri Kepribadian yang Matang Menurut Allport :Ekstensi sense of self : Kemampuan berpartisipasi dan menikmati kegiatan dalam jangkauan yang luas, Kemampuan diri dan minat-minatnya dengan orang lain beserta minat mereka, dan Kemampuan merencanakan masa depan (harapan dan rencana).
Hubungan hangat/akrab dengan orang lain : Kapasitas intimacy(hubungan kasih dengan keluarga dan teman) dan compassion(pengungkapan hubungan yang penuh hormat dan menghargai dengan setiap orang)
Penerimaan diri: Kemampuan untuk mengatasi reaksi berlebih hal-hal yang menyinggung dorongan khusus (misal : mengolah dorongan seks) dan menghadapi rasa frustasi, kontrol diri, presan proporsional.
Pandangan-pandangan realistis, keahlian dan penugasan: kemampuan memandang orang lain, objek, dan situasi.
Objektifikasi diri (insight dan humor)  : kemampuan diri untuk objektif dan memahami tentang diri dan orang lain.
 Filsafat Hidup : ada latar belakang yang mendasari semua yang dikerjakannya yang memberikan tujuan dan arti.

3. Menurut Pendapat Rogers

    Pendapat Rogers :
    Memahami dan menjelaskan teori kepribadian sehat menurut rogers yang meliputi :
Perkembangan kepribadian “self”  
    Inti dari teori- teori Rogers yaitu individu memiliki kemampuan dalam diri sendiri untuk mengerti diri, menentukan hidup, dan menangani masalah- masalah psikisnya asalkan konselor menciptakan kondisi yang dapat mempermudah perkembangan individu untuk aktualisasi diri. Rogers menerima istilah self dari pengalaman- pengalaman realita masing- masing individu. Dalam setiap bertambahnya umur ,anak bisa berubah sifat dan perilaku. Dan seorang ibu bisa memperhatikan perkembangan anak, dari waktu ke waktu dan seorang ibulah yang memelihara dan mendidiknya dan tidak di serahkan kepada baby sister
Peranan positive regard dalam pembentukan kepribadian individu                 
    Setiap manusia memiliki kebutuhan basic akan kehangatan, penghargaan, penerimaan, pengagungan, cinta, kasih, dan sayang dari orang lain. Kebutuhan ini disebut need for positive regard, yang terbagi lagi menjadi 2 yaituconditional positive regard (bersyarat) dan unconditional positive regard (tak bersyarat). Pribadi yang berfungsi sepeuhnya adalah pribadi yang mengalami pengharagaan positif tak bersyarat. Mengapa? Karena ini penting, dihargai, diterima, disayangi, dicintai sebagai seseorang yang berarti tentu akan menerima dengan penuh kepercayaan.
Ciri-ciri orang yang berfungsi sepenuhnya
    Menurut pendapat Rogers :
Pertama, orang yang sehat secara psikologis akan lebih mudah beradaptasi Karena orang psikologis bisa melihat dan menilai sifat-sifat seeorang maka dari itu dia mudah beradaptasi. Kedua, manusia –manusia masa depan akan lebih terbuka atas pengalaman - pengalaman mereka, manusia masa depan akan lebih mendengar dirinya dan memperhatikan perasaan bahagia, marah,kecewa,ketakutan, dan kelembutan mereka. Ketiga, dari manusia masa depan adalah kecenderungan untuk hidup sepenuhnya pada masa sekarang.

4. Menurut Pendapat Maslow

    Maslow berpendapat bahwa seseorang akan memiliki kepribadian yang sehat, apabila dia telah mampu untuk mengaktualisasikan dirinya secara penuh (self actualizing person).

Hirarki Kebutuhan Manusia     Maslow mengembangkan teori tentang bagaimana semua motivasi saling berkaitan. Ia menyebut teorinya sebagai “hirarki kebutuhan”. Kebutuhan ini mempunyai tingkat yang berbeda-beda. Ketika satu tingkat kebutuhan terpenuhi atau mendominasi, orang tidak lagi mendapat motivasi dari kebutuhan tersebut. Selanjutnya orang akan berusaha memenuhi kebutuhan tingkat berikutnya. Maslow membagi tingkat kebutuhan manusia menjadi sebagai berikut:
Kebutuhan Psikologis
Kebutuhan Rasa Aman
Kebutuhan Sosial
Kebutuhan Akan Penghargaan
Kebutuhan Akan Aktualisasi Diri

Kepribadian yang Sehat Menurut Maslow    Maslow membawa psikologi barat untuk tugas yang penekanannya pada determinisme dan pengabaiannya terhadap manusia yang terjadi secara kebersamaan.Ia terutama ditentang oleh hasil generalisasi dari penemuan yang diturunkan dari penelitian atas “orang yang sakit mental” menjadi manusia yang utuh,berpendapat bahwa psikologi seharusnya member perhatian pada penelitian tentang kesehatan mental,yang mana dia memandang sebagai pemenuhan terhadap kelima hierarki motivasi dari kebutuhan perkembangbiakan dalam kebutuhanterhadp aktualisasi diri. Dia mendasarkan teori motivasinya pada asumsi optimis tentang instrinsik manusia yang ebrsifat baik,yang memandang sebagai bercorak biologisnya.
            Memang,meskipun Maslow dianggap sebagai pendiri psikologi humanistic,dia juga dipandang sebagi pelopor dari Psikologi Transpersonal.Maslow beragumentasi bahwa oleh karena ketakutan ini penyesuaian normal menyangkut rata-rata akal sehat orang yang mengimplikasikan keberhasilan yang terus berlanjut terhadap penolakan diri dan kedalaman sifat manusia.Pandangan maslow terutama yang menghubungkan kapasitas untuk pengalaman puncak (peak experience),menemukan resonansi dalam budaya tanding pada 1960-an dan ia dielukan sebagai nabi utama dari gerakan kesadaran.Selama 1960 dan 1970-an psikologi transpersonal berkembang berdampingan dengan penelitian tentang kondisi kesadaran yang lain.
         Meskipun demikian,pandangan Maslow tentang kondisi manusia dan model kesehantannya,yang di satu sisi membuka bidang baru dalam psikologi,sebenarnya bukan gagasan yang baru atau orisinal.Konsepnya tentang manusia dan penekanannya terhadap perubahan sama dengan yang ditemukan mengandung kemiripan yang mengejutkan dengan konsep yang diajukan Dr.Samuel Hahnmann,oerubus pengobatan homeopathic modern.

Perbedaan "Meta Needs" dengan "Deficiency Needs"
Meta Needs
Ketika basic needs dalam hirarkhi Maslow telah terpenuhi kebutuhan aktualisasi diri dan pemahaman kognitif muncul. Manusia dimotfasikan oleh meta needs.
Meta needs tidak bersifat hirarkhis
Meta needs merupakan pembawaan manusia sebagaimana basic needs
Bila tidak terpenuhi mengakibatkan orang-orang mengalami metapologi

Deficiency Needs
Kebutuhan akan dorongan fisiologis seperti: rasa lapar, haus, oksigen dan seks.
Kebutuhan akan rasa aman, meliputi: kebutuhan akan perlindungan, keamanan, hukum, kebebasan dari rasa takut, dan kecemasan.
Kebutuhan untuk memiliki, meliput: kebutuhan untuk berteman, berkeluarga, atau beroganisasi.
Kebutuan akan harga diri, meliputi: pengahrgaan yang didasarkan atas respek terhadap kemampuan, kemandirian, dan perwujudan kita sendiri, dan juga penghargaan atas penilaian orang lain.

Metapatologi Meta needs diantaranya:
·         Kebenaran
·         Kebaikkan
·         Keindahan’
·         Kesatuan
·         Transendensi-dkotomi
·         Penuh energi
·         Keunikan individualitas
·         Kesempurnaan
·         Keperluan
·         Penyelesaian, penghabisan
·         Keadilan
·         Kesederhanaan
·         Kekayaan, keseluruhan dan kelengkapan perhatian pada dunia
·         Kesanggupam untuk berdiri sendiri
·         Penuh arti
Deficiency Needs ( Sifat-sifat kebutuhan dasar ):
a.  Ketiadaannya menimbulkan penyakit.
b.  Keberadaannya mencegah timbulnyapenyakit.
c.  Pemulihannya menyembuhkan penyakit. 
d. Dalam situasi tertentu yang sangat kompleks dan di mana orang bebas memilih, orang  yang  kekurangan kebutuhan akan mengutamakanpemuasan kebutuhan ini dibandingkanjenis kepuasan yang lain.
e. Kebutuhan ini tidak aktif, lemah, atau secara fungsional tidak terdapat pada orang yang sehat

Ciri-ciri Aktualized People

Mengamati Realitas Secara Efisien
Orang-orang yang sangat sehat mengamati obejek-objek dan orang-orang di dunia sekitarnya secara objektif ( Maslow menyebut persepsi objektif ini: Being atau B-cognition). Mereka tidak memandang dunia hanya sebagaimana mereka inginkan atau butuhkan, tetapi mereka melihatnya sebagaimana adanya. Sebagai bagian dari persepsi objektif ini, Maslow berpendapat bahwa pengaktualisasi-pengaktualisasi diri adalah hakim-hakim yang teliti terhadap orang-orang lain, mampu menemukan dengan cepat penipuan dan ketidakjujuran.
Penerimaan Umum atas Kodrat, Orang-orang Lain dan Diri Sendiri
            Orang-orang yang mengaktualisasikan diri menerima diri mereka, kelemahan-kelemahan dan kekuatan-kekuatan mereka tanpa keluhan atas kesusahan. Sesungguhnya, mereka tidak terlampau banyak memikirkannya. Meskipun individu-individu yang sehat ini memiliki kelemahan-kelemahan atau cacat-cacat, tetapi mereka tidak merasa malu atau merasa bersalah terhadap hal-hal tersebut. Mereka menerima kodrat mereka sebagaimana adanya. Maslow menulis, “ orang tidak dapt mengeluh tentang air karena air basah atau tentang batu-batu karena Batu-batu keras atau tentang pohon-pohon karena pohon-pohon hijau.” Ini adalah tata-tertib kodrati dari hal-hal itu, demikian juga denga kodrat dari pengaktualisasi diri.
Spontanitas, Kesederhanaan, Kewajaran
                Dalam semua segi kehidupan, pengaktualisasi-pengaktualisasi diri bertingkah laku secara terbuka dan langsung tanpa berpura-pura. Mereka tidak harus menyembuhkan emosiemosi mereka, tetapi dapat memperlihatkan emosi-emosi tersebut dengan jujur, dalam istilah yang sederhana, kita dapat berkata, orang-orang ini bertingkah laku secara kodrati, yakni sesuai dengan kodrat mereka.
Orang-orang neurotis dan orang-orang yang tidak mengaktualisasikan diri tidak dapat berfungsi secara spontan; mereka harus mengubah segi-segi diri mereka yang menyebabkan mereka merasa malu atau merasa salah.

Fokus Pada Masalah-masalah di Luar Diri Mereka
            Orang-orang yang mengaktualisasikan diri yang dipelajari Maslow, melibatkan diri pada pekerjaan. Tanpa pengecualian, mereka memiliki suatu perasaan akan tugas yang menyerap mereka dan mereka mengadibkan kebanyakan energi mereka kepadanya. Begitu kuatnya Maslow merasakan sifat ini sehingga dia menyimpulkan bahwa tidak mungkin menjadi orang yang mengaktualisasikan diri tanpa perasaan dedikasi ini.
Kebutuhan Akan Privasi Dan Independensi
            Orang-orang yang mengaktualisasikan diri memiliki suatu kebutuhan yang kuat untuk pemisahan dan kesunyian. Meskipun mereka tidak menjauhkan diri dari kontak dengan manusia, mereka rupanya tidak membutuhkan orang-orang lain. Mereka tidak tergantung pada orang-orang lain untuk kepuasan-kepuasan mereka dan dengan demikian mungkin mereka menjauhkan diri dan tidak ramah. Tingkah laku dan perasaan mereka sangat egosentris dan terarah kepada diri mereka sendiri. Ini berart bahwa mereka memiliki kemampuan untuk membentuk pikiran, mencapai keputusan, dan melaksanakan dorongan dan disiplin mereka sendiri.
Berfungsi Secara Otonom
            Erat hubungannya dengan kebutuhan akan privasi dan independensi ialah preferensi dan kemampuan pengaktualisasi-pengaktualisasi diri untuk berfungsi secara otonomterhadap lingkungan sosial dan fisik. Karena mereka tidak lagi didorong oleh motf-motif kekurangan, maka mereka tidak tergantung pada dunia yang nyata untuk kepuasan mereka karena pemuasan dari motf-motif pertumbuhan datang dari dalam. Perkembangan mererka tergantung pada potensi-potensi dan sumber-sumber dari dalam mereka sendiri ( sebaliknya pemuasan akan cinta, penghargaan, dan kebutuhan lain yang lebih rendah tergantung pada sumber-sumber dari luar.
Pengalaman-Pengalaman Mistik atau “Puncak”
Ada kesempatan-kesempatan dimana orang-orang yang mengaktualisasika diri mengalami ekstase, kebahagiaan, perasaan terpesona yang hebat dan meluap-luap, sama seperti pengalaman-pengalaman keagamaan yang mendalam. Selama pengalaman-pengalaman puncak ini, yang dianggap Maslow adalah biasa dikalangan orang-orang yang sehat, diri dilampaui, dan orang itu digenggam oleh suatu perasaan kekuatan, kepercayaan, dan kepastian, suatu perasaan yang dalam bahwa tidak ada sesuatu yang tidak dapat diselesaikannya atau menjadi.
Minat Sosial
Pengaktualisasi-pegaktualisasi diri memiliki perasaan empati dan afeksi yang kuat dan dalam terhada semua manusia, juga suatu keinginan untuk membantu kemanusiaan. Mereka adalah anggota-anggota dari suatu keluarga-bangsa manusia-dan memiliki suatu perasan persaudaraan dengan setiap anggota lain dalam keluarga. Ini semacam persaudaraan khusus, seperti sikap dari seorang saudara atau saudari yang lebih tua terhadap sanak saudara sekandung yang lebih muda.
Hubungan Antar Pribadi
Pengaktualisasi-pengaktualisasi diri mampu mengadakan hubungan yang lebih kuat dengan orang-orang lain daripada orag0orang yang memkliki kesehatan jiwa yang biasa. Mereka mampu memiliki cinta yang lebih besar dan persahabatan yang lbih dalam, dan identifikasi yang lebih sempurna dengan individu-individu lain. Akan tetapi hubungan antar pribadi mereka, walaupun lebih kuat, namun jumlahnya lebih sedikit (kurang) daripada hubungan antarpribadi dari orang0orang yang tidak mengaktualisasikan diri. Betapun orang-orang yang sangat sehat yang dijadikan sahabat, kolega, dan partner begitu sedikit, namun pengaktualisasi-pegaktualisasi diri, seperti kebanyakan orang lain, lebih suak berada dengan orng-orang yang memiliki nilai-nilai dan sifat-sifat mereka.
Struktur Watak Demokratis
Orang-orang yang sangat ssehat membiarkan dan menerimasemua orang tanpa memperhatikan kelas sosial, tigkat pendidikan, golongan politik atau agama, ras, atau warna kulit. Perbedaan-perbedaan serupa itu tidak menjadi masalah bagi pengaktualisasi-pengaktualisasi diri. Tentu, Maslow mengandaikan bahwa merek jarang menyadari perbedan-perbedaan ini.
Perbedaan Antara Sarana dan Tujuan, Antara Baik dan Buruk
Pengaktualisasi-pengaktualisasidiri membedakan dengan jelas anatara sarana dan tujuan. Bagi mereka, tujuan atau cita-cita jauh lebih penting daripada sarana untuk mencapainya. Akan tetapi hal ini lebih sulit karena kegiatan-kegiatan dan pengalaman-pengalaman tertentu yang merupakan sarana bagi orang-orang yang kurang sehat kerapkali dianggap oleh pengaktualisasi-pengaktualisasi diri sebagai tuuan dalam dirinya sendiri. Rupanya apa yang dijelaskan oleh Maslow ialah bahwa orang-ornag yang sehat sepenuhnya senang “melakukan” atau “menghasilkan” sebanyak atau lebih banyak daripada mendapat atau mencapai tujuan. Sarana menjadi tujuan karena kesenangan dan kepuasan yang ditimbulkannya.
Perasaan Humor yang Tidak Menimbulkan Permusuhan
Orang-orang yang sehat sepenuhnya berada dari individu-individu biasa dalam apa yang mereka anggaphumor yang menybabkan mereka tertawa. Orang-ornag yang kurang sehat mentertawakan tiga macam humor. Humor permusuhan yang menyebabkan seseorang merasa sakit, humor superioritas yang mengambil ekuntungan dari perasaan rendah diri orang lain atau kelompok dan humor pembrontakan tergadap penguasa yang berhubungan dengan suatu situasi oedipus atau percakapan cabul.
Kreativitas
kreativitas metupaka suatu sifat yang akan diharapkan seseorang dari pengaktualisasi-pengaktualisasi diri. Mereka adalah asli, inventif, dan inovatif, meskipun tidak selalu dalam pengertian menghasilakn suatu karya seni; tidak semua mereka adalah penulis, seniman, atau pengubah lagu. Maslow menyampaikan kreativitas ini dengan daya cipta dan daya khayal naif yang dimiliki anak-anak, suatu acar yang tidak berprasangka dan langsung melihat kepada hal-hal. Kebanyakan diantara kita kehilangan kreativitas masa kanak-kanak ini karena pengaruh sekolah dan kekuatan0kekuatan sosial lai, tetapi pengaktualisasi-pengaktualisasi diri mempertahankannya dan mendapatkannya kembali kelak dalam kehidupan.
Resistensi Terhadap Inkulturasi
Pengaktualisasi-pengaktualisasi diri dapat berdiri sendiri dan otonom, mampu melawan dengan baik pengaruh-pengaruh sosial, untuk berpikir atau bertindak menurut cara-cara tertentu. Mereka mempertahankan otonomi batin, tidak terpengaruh oleh kebudayaan mereka, dibimbing oleh diri mereka bukan oleh orang-orang lain.
5. Menurut Pendapat Fromm

     Erich Fromm lahir di Frankfurt, Jerman pada tanggal 23 Maret 1990. Ia belajar psikologi di University Heidelberg, Frankfurt, dan Munich. Setelah memperoleh gelar Ph.D dari Heidelberg tahun 1922, ia belajar psikoanalisis di Munich dan pada Institut psikoanalisis Berlin yang terkenla waktu itu. Tahun 1933 ia pindah ke Amerika Serikat dan mesngajar di Institut psikoanalisis Chicago dan melakukan praktik privat di New York City. Ia pernah mengajar pada sejumlah universitas dan institut di negara ini dan di Meksiko. Terakhir, Fromm tinggal di Swiss dan meninggal di Muralto, Swiss pada tanggal 18 Maret 1980.
          Sebelum mengulas tentang teori kepribadian dari Fromm, beberapa pengalaman mempengaruhi pandangan Fromm, antara lain pada umur 12 tahun ia menyaksikan seorang wanita cantik dan berbakat, sahabat keluarganya, bunuh diri. Fromm sangat terguncang karena kejadian itu. Tidak ada seorang yang memahami mengapa wanita tersebut memilih bunuh diri. Ia juga mengalami sebagai anak dari orangtua yang neurotis. Ia hidup dalam satu rumah tangga yang penuh ketegangan. Ayahnya seringkali murung, cemas, dan muram. Ibunya mudah menderita depresi hebat. Tampak bahwa Fromm tidak dikelilingi pribadi-pribadi yang sehat. Karena itu, masa kanak-kanaknya merupakan suatu laboratorium yang hidup bagi observasi terhadap tingkah laku neurotis. Peristiwa ketiga adalah pada umur 14 tahun Fromm melihat irrasionalitas melanda tanah airnya, Jerman, tepatnya ketika pecah perang dunia pertama. Dia menyaksikan bahwa orang Jerman terperosok ke dalam suatu fanatisme sempit dan histeris dan tergila-gila. Teman-teman dan kenalan-kenalannya terpengaruh. Seorang guru yang sangat ia kagumi menjadi seorang fanatik yang haus darah. Banyak saudara dan teman-temannya yang meninggal di parit-parit perlindungan. Ia heran mengapa orang yang baik dan bijaksana tiba-tiba menjadi gila. Dari pengalaman-pengalaman yang membingungkan ini, Fromm mengembangkan keinginan untuk memahami kodrat dan sumber tingkah laku irasional. Dia menduga hal itu adalah pengaruh dari kekuatan sosio-ekonomis, politis, dan historis secara besar-besaran yang mempengaruhi kodrat kepribadian manusia.
          Fromm sangat dipengaruhi oleh tulisan Karl Marx, terutama oleh karyanya yang pertama, The Economic and Philosophical Manuscripts yang ditulis pada tahun 1944. Fromm membandingkan ide-ide Freud dan Marx, menyelidiki kontradiksi-kontradiksinya dan melakukan percobaan yang sintesis. Fromm memandang Marx sebagai pemikir yang lebih ulung daripada Freud dan menggunakan psokoanalisa, terutama untuk mengisi celah-celah pemikiran Marx. Pada tahun 1959, Fromm menulis analisis yang sangat kritis bahkan polemis tentang kepribadian Freud dan pengaruhnya, sebaliknya berbeda sekali dengan kata-kata pujian yang diberikan kepada Marx pada tahun 1961. Meskipun Fromm deapat disebut sebagai seorang teoritikus kepribadian Marxian, ia sendiri lebih suka disebut humanis dialetik. Tulisan-tulisan Fromm dipengaruhi oleh pengetahuannya yang luas tentang sejarah, sosiologi, kesusastraan, dan filsafat.

Kepribadian yang sehat menurut Fromm

                 Kepribadian sehat menurut Eric from adalah penyesuaian diri seseorang dalam masyarakat merupakan kompromi antara kebutuhan-kebutuahn batin dan tuntutan dari luar dan seseorang menerapkan kerakter sosial untuk memenuhi harapan masyarakat kepribadian sehat juga adanya keinginan untuk mencintai dan di cintai dalam bukunya Art Of Love erik Fromm mengutarakan :
Dalam Civilization and Its Discontents (1930), seperti dikutip oleh Eric Fromm dalam Masyarakat yang Sehat (Terjemahan Thomas Bambang Murtianto, 1995) ia menulis:
          “Manusia, setelah menemukan lewat pengalamannya bahwa cinta seksual (genital) memberinya kepuasan puncak, maka makna cinta seksual-genital menjadi prototipe bagi semua bentuk kebahagiaan manusia. Karenanya manusia terdorong mencari kebahagiaan yang ada kaitannya dengan hubungan seks, menempatkan erotisme genital sebagai titik pusat kehidupannya…. Dengan melakukan itu manusia menjadi sangat tergantung pada dunia luar, pada obyek cinta pilihannya, atau sungguh merasa kehilangan bila ditinggal mati atau ditinggal kabur.”
kepribadian yang sehat adalah orientasi produktif. Konsep itu menggambarkan penggunaan yang sangat penuh atau realisasi dari potensi manusia. Dengan menggunakan kata “orientasi”, Fromm menunjukkan bahwa kata itu merupakan suatu sikap umum atau segi pandangan yang meliputi semua segi kehidupan, renspons-respons intelektual, emosional, dan sensoris terhadap orang-orang, benda-benda, dan peristiwa- peristiwa didunia dan terhadap diri.

Ciri-ciri kepribadian yang sehat

Cinta yang produktif, pikiran yang produktif, kebahagiaan, dan suara hati.
Karena cinta yang produktif menyangkut empat sifat yang menantang perhatian, tanggung jawab, respek dan pengetahuan. Mencintai orang-orang lain berarti memperhatikan (dalam pengertian memelihara mereka), sungguh-sungguh memperhatikan kesejahteraan mereka, dan membantu pertumbuhan dan perkembangan mereka.
           Hal ini berarti memikul tanggung jawab untuk orang-orang lain, dalam pengertian mau mendengarkan kebutuhan-kebutuhan mereka juga orang-orang yang dicintai dipandang dengan respek dan menerima individualitas mereka, mereka dicintai menurut siapa dan apa adanya. Dan untuk menghormati mereka, kita harus memiliki pengetahuan penuh terhadap mereka, kita harus memahami mereka siapa dan apa secara objektif.
             Pikiran yang produktif meliputi kecerdasan, pertimbangan, dan objektivitas. Pemikir produktif didorong oleh perhatian yang kuat terhadap objek pikiran. Pemikir yang produktif dipengaruhi olehnya dan memperhatikannya. Fromm percaya bahwa semua penemuan dan wawasan yang hebat melibatkan pikiran objektif, dimana pemikir-pemikir didorong oleh ketelitian, dan perhatian untuk menilai secara objektif seluruh masalah.
              Kebahagiaan merupakan prestasi (kita) yang paling hebat. Fromm membedakan dua tipe suara hati otoriter dan suara hati humanistis. Suara hati otoriter adalah penguasa dari luar yang diinternalisasikan, yang memimpin tingkah laku orang itu. Penguasa itu dapat berupa orang tua, Negara, atau suara kelompok lainnya yang mengatur tingkah laku melalui ketakutan orang itu terhadap hukuman karena melanggar kode moral dari penguasa. Suara hati humanistis ialah suara dari diri dan bukan dari suatu perantara dari luar. Pedoman kepribadian sehat untuk tingkah laku bersifat internal dan individual. Orang bertingkah laku sesuai dengan apa yang cocok untuk berfungsi sepenuhnya dan menyingkap seluruh kepribadian, tingkah laku-tingkah laku yang menghasilkan rasa persetujuan dan kebahagiaan dari dalam. Jadi, kepribadian yang sehat dan produktif memimpin dan mengatur diri sendiri.

Daftar Pustaka:
Asmadi. Teknik Prosedural Keperawatan: Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Dasar Klien. (2008). Jakarta: Salemba Medika.
Goble, Frank.1987.Mahzab ketiga psikologi humanistik abraham maslow.Yogyakarta: Kansius
Dariyo, Agoes. Psikologi Perkembangan Dewasa Muda. (2008). Jakarta: PT. Grasindo
Hall, Calvin S & Lindzey, Gardner. 2005. Teori-Teori Holistik (Organismik-Fenomenologis). Kanisius. Yogyakarta
Pohan, A.H, Be A Smart Leader, Rahasia di Balik Kesuksesan CEO dan Manajer Hebat. (2010). Yogyakarta: Pustaka Grhatama (Anggota IKAPI).
Riyanto, Theo. Jadikan Dirimu Bahagia. (2006). Yogyakarta: Kanisius (Anggota IKAPI)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar